Perkasa di Tambahan Waktu, Nuggets Redam Thunder!

Perkasa di Tambahan – Pertandingan antara Denver Nuggets melawan Oklahoma City Thunder berlangsung dengan intensitas tinggi sejak detik pertama. Arena penuh sorak sorai saat kedua tim memperlihatkan kekuatan masing-masing. Thunder yang dikenal dengan permainan cepat dan penuh energi, langsung menekan pertahanan Nuggets sejak tip-off. Shai Gilgeous-Alexander tampil garang, menembus barikade pertahanan dengan layup-layup akurat dan beberapa pull-up jumper yang mematikan.

Namun, Denver bukan tim yang mudah diguncang. Dengan kekuatan Nikola Jokic sebagai poros permainan, Nuggets perlahan menyesuaikan tempo dan mulai mengendalikan bola. Kuarter pertama ditutup dengan skor nyaris imbang, mencerminkan seberapa sengit pertarungan berlangsung. Mike Malone terlihat geram di pinggir lapangan, memberi arahan keras, memperingatkan anak-anak asuhnya agar tidak terpancing permainan cepat Thunder.

Kebangkitan Nuggets di Kuarter Tiga

Memasuki kuarter ketiga, Denver menunjukkan kelasnya. Serangan menjadi lebih terstruktur. Jokic, dengan visi bermain yang nyaris seperti point guard dalam tubuh center, mulai mendikte tempo permainan. Umpan-umpannya yang sulit ditebak membuka banyak ruang bagi rekan satu timnya. Jamal Murray, yang sempat melempem di babak pertama, mulai menemukan ritmenya. Ia mencetak back-to-back three-point yang membuat Thunder sedikit depo 10k.

Sementara itu, pertahanan Nuggets juga mulai solid. Aaron Gordon tampil dominan di paint area, menutup setiap celah penetrasi. Thunder mulai kesulitan mencetak angka, dan turnover demi turnover mulai bermunculan. Di titik ini, Nuggets memimpin hingga 9 poin, namun Thunder tak mau menyerah begitu saja. Menit-menit terakhir kuarter ketiga, Thunder melancarkan serangan balik cepat dan menipiskan selisih menjadi hanya 3 poin.

Duel Psikologis di Kuarter Penentuan

Kuarter keempat menjadi arena duel mental. Kedua tim silih berganti memimpin. Skor berubah hampir di setiap possession. Adrenalin memuncak. Penonton berdiri, napas tertahan. Terjadi dua block spektakuler dari Jalen Williams terhadap Murray dan layup krusial dari Josh Giddey yang memaksa Nuggets meminta timeout. Namun, Nuggets tak kehilangan fokus. Jokic tetap menjadi otak permainan, menjaga bola tetap mengalir, menciptakan peluang meski dalam tekanan ketat.

Di menit terakhir, kedudukan imbang 102-102. Thunder sempat memiliki peluang menang lewat tembakan tiga angka SGA, namun bola membentur ring dan memantul keluar. Waktu habis. Overtime!

Tambahan Waktu: Panggung Dominasi Denver

Saat overtime dimulai, Nuggets tampil seperti tim yang baru saja mengisi ulang baterai. Tanpa ampun, mereka membuka tambahan waktu dengan 8-0 run, dipimpin oleh tembakan mid-range Jokic dan steal cepat dari Kentavious Caldwell-Pope. Thunder tampak kehabisan bensin. Defense mereka mulai longgar, eksekusi menjadi lambat, dan tak ada lagi kreativitas yang mampu membongkar pertahanan Nuggets.

Murray memanfaatkan kelemahan ini dengan baik. Ia menari di perimeter, masuk ke dalam, lalu menendang bola ke luar untuk Michael Porter Jr. yang menyambar dengan tembakan tiga angka yang membunuh momentum Thunder. Dalam tiga menit pertama overtime, Nuggets mengunci keunggulan dan tak memberi Thunder peluang membalas kamboja slot.

Serangan terakhir Thunder pun mandek. Bahkan free throw pun meleset. Nugget memperbesar keunggulan dan akhirnya menutup pertandingan dengan skor 119-110.

Malam Milik Jokic dan Murray

Jokic mencetak triple-double dengan 28 poin, 13 rebound, dan 11 assist. Murray menambahkan 25 poin, termasuk 10 poin penting di overtime. Sementara Thunder, meskipun menunjukkan potensi luar biasa dengan permainan cepat mereka, harus mengakui keunggulan pengalaman dan ketenangan Nuggets di saat-saat kritis.

Denver membuktikan, mereka bukan hanya unggul di statistik, tetapi juga di mentalitas. Thunder, meski digdaya di awal, tetap harus belajar bahwa melawan tim sekelas Nuggets butuh lebih dari sekadar semangat slot77.